Powered By Blogger

Jumat, 09 Mei 2008

Suatu Pagi Di Imogiri

Masih dihiasi dengan pemandangan reruntuhan bangunan pasca gempa 27 Mei 2006, itulah Imogiri. Salah satu kecamatan di Kabupaten Bantul yang sangat kental dengan kehidupan masyarakatnya yang masih menjunjung tinggi tradisi. Suasana pagi di sudut Imogiri, di daerah perbukitan indah dan menarik hati. Suasana tenang, udara yang segar, dan suguhan panorama yang membuat mata seperti dimanjakan. Tidak lepas sapaan akrab dan untaian senyum penduduk menambah sejuknya suasana pagi ini. Sembari menikmati pemandangan kita bisa berolahraga dengan santai karena ternyata rute perjalanan harus melalui jalan setapak dan jalan beraspal yang naik turun yang tentunya membuat detak jantung menjadi lebih cepat. Rute diawali dari pelataran makam bagian paling bawah, naik menyusuri tangga menuju makam. ”Mari kita hitung bareng-bareng ada berapa jumlah tangga !”Menurut kepercayaan penduduk sekitar setiap orang yang menghitung jumlah anak tangga, satu dengan yang lain pasti berbeda jumlahnya. Anda penasaran ? Mari buktikan ! Sampai di pelataran makam bagian atas terlihat tembok tinggi yang mengelilingi makam, dihiasi dengan gapura dengan ornamen yang sangat indah gaya Majapahit. Di sinilah raja-raja Ngayogyakartahadiningrat dan Kasunanan Surakarta dimakamkan. Sambil memutari m yang begitu luas, tembok makam yang kokoh namun kelihatan usang karena dimakan usia yang ratusan tahun. Langkah semakin berat karena harus melewati tangga-tangga kecil yang naik turun.Sampai pada putaran terakhir mengelilingi makam, mulailah nampak jalan alternatif yang beraspal menuju ke lokasi hutan kayu putih dengan beberapa pohon pinus yang tumbuh di sela-sela.Bersebelahan dengan hutan kayu putih nampak bangunan tugu melengkung warna putih seperti bentuk pelangi menonjol di antara perbukitan. Di situlah kita bisa menikmati keindahan serta mengenang jasa para seniman, karena di situlah Makam Seniman yang didirikan oleh almarhum Sapto Hudoyo.Sebelumnya kita bisa menikmati sajian sarapan pagi yang menggoda perut, dengan menu utamanya yaitu nasi pecel ehmmm uennak lho ! Ada peyek butonya juha (bukan Buto raksasa lho !) Peyek kacang dengan ukuran besar sebesar raket tenis meja weleh…weleh…Sugeng rawuh di Imogiri…! Maturnuwun.Penulis, Yuni Kustanto(Sumber : KOMPAS)

Tidak ada komentar: